Genre: Fantasy, Angst (mungkin).
Cast: NEWS member, (oc) Cruella the Evil Witch.
Summary: Yuya dikutuk oleh cruella si penyihir jahat menjadi manusia es Sedari ia masih di dalam kandungan.
Alkisah, ada seorang penyihir jahat bernama cruella sedang mengacaukan ketenangan warga. Ia ingin mencari janin bayi untuk dijadikan ramuan kejahatan.
Ia menemukan sebuah keluarga yang tenang di dalam sebuah rumah. Dan ada seorang istri yang kebetulan sedang hamil. Sontak suami istri itu kaget karena kedatangan Cruella.
"Siapa kau?! " Tanya sang suami.
"Aku adalah Cruella, penyihir paling kejam! Aku cuma ingin janin yang ada di dalam perut istrimu itu! "
"Tidak! Aku tidak akan memberikan bayi pertamaku untukmu! " bela sang istri.
"Oh, Jadi kau tidak mau memberikannya ya? Baik, akan kukutuk bayimu! Ia akan punya kekuatan es yang tak terkendali selamanya! Kujadikan anakmu sebagai manusia es!!"
Cruella menembakkan mantra sihir ke arah sang istri yang sedang mengandung bayi itu. Sang istri pun jatuh pingsan. Cruella pun pergi dengan tawa jahatnya.
***
Sang istri buru-buru dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa apakah keadaannya dan bayinya baik-baik saja. Dokter mengatakan bahwa keadaan sang istri dan bayinya baik-baik saja. Sang suami pun bernapas lega. Ia berharap kutukan Cruella benar-benar tidak berpengaruh bagi anaknya kelak.
9 bulan berlalu. Bayi Mereka berdua lahir. Bayi mungil dan lucu berjenis kelamin laki-laki. Ia lahir dengan warna rambut creamy white. Mereka menamainya Yuya Tegoshi.
***
5 tahun kemudian Yuya tumbuh sehat seperti anak-anak biasa. Ia kini bersekolah di sebuah SD favorit kelas Satu. Saat itu hal-hal aneh mulai terlihat pada Yuya.
"Okaasan"
"Ya? Ada apa, nak?"
"Kenapa saat kupegang gelas ini, susu di dalamnya langsung membeku? "
Ibu Yuya kaget mendengarnya. Ia benar-benar tak menyangka kutukan Cruella saat itu benar-benar mengenai anaknya.
"Itu... tidak usah dipermasalahkan, mari biar Okaasan buat lagi susunya"
"Kenapa sih, semua benda yang kupegang terkadang selalu membeku? "
Ibu Yuya tidak menjawab. Ia masih takut untuk menjelaskan yang sebenarnya ke anaknya yang masih polos itu. Ia terus saja mengaduk segelas susu dan langsung meminumkannya kepada Yuya.
"Umm... Okaasan Aku bisa minum sendiri"
Yuya merebut gelas susu itu dari tangan ibunya. Kali ini tidak langsung membeku, cuma suhunya saja yang langsung mendingin drastis. Setelah itu Yuya langsung berangkat menuju sekolah barunya. Itu adalah hari pertama ia bersekolah.
"Anak-anak, ayo coba sekarang perkenalkan diri kalian Satu persatu ke depan kelas"
Satu persatu murid dari barisan depan memperkenalkan dirinya masing-masing. Saat itu Yuya duduk di baris ketiga. Beberapa saat kemudian kini saatnya giliran Yuya maju untuk memperkenalkan dirinya.
"Namaku Yuya Tegoshi. Umurku 5 tahun, salam kenal"
Setelah perkenalan, guru itu langsung memulai pelajaran. Yaitu belajar menulis kata-kata. Kekuatan Yuya mulai muncul lagi pada saat itu. Yuya buru-buru melepas pensilnya dan berhenti menulis. Teman sebelahnya kaget melihat ada es di meja Yuya.
" Tegoshi kun, itu es dari mana? "
"Tidak tahu..."
"Buku kamu Jadi beku. Kamu gak bisa nulis dong?"
Lalu Yuya mencoba menghancurkan es-es itu. Namun malah tambah buruk. Esnya semakin menambah. Hingga seluruh murid menoleh dan kaget karena ada gumpalan es di meja Yuya.
"Sensei, Tegoshi mainan es batu!" Adu salah Satu murid.
Yuya ketakutan. Kenapa selalu keluar es dari tangannya.
"Tegoshi kun, kok malah bermain es batu? Dan dari mana kau dapatkan es batu sebesar ini? "
"Hiks...hiks.....tidak tahu...." Yuya akhirnya menangis. Meja dan bangkunya mulai tertutup es. Gurunya dan semua murid di kelas itu kaget melihat kejadian itu. Begitu juga dengan Yuya sendiri. Ketakutannya semakin bertambah. Oleh karena itu, ia pun mengambil tasnya dan keluar dari kelas dan meninggalkan jejak-jejak es di lantai kelas.
"Tegoshi kun! Tunggu nak! Kau mau kemana??"
***
Keesokan harinya Yuya tidak masuk sekolah karena masih takut akibat kejadian kemarin. Ia masuk kembali pada hari berikutnya lagi. Kabar tentang Kekuatan esnya sudah menyebar luas ke seluruh penjuru sekolahnya. Akibatnya, ia dipanggil "bocah es batu" oleh murid-murid lainnya.
Sampai ia duduk di bangku SMA, ia juga mendapat panggilan itu. Bahkan sering di bully. Sebab ia belum juga bisa mengendalikan kekuatannya itu. Pulang sekolah Yuya menanyakan kembali kepada ibunya Kenapa ia selalu mengeluarkan Kekuatan es.
"Kau benar-benar ingin tahu?" Tanya ibunya ragu-ragu. Yuya mengangguk tak sabar. Ibunya menarik napas panjang dan mulai menjelaskan yang sebenarnya.
"Kekuatanmu itu adalah... kutukan..."
Yuya terkejut. Jadi selama ini ia baru tahu jika semua itu adalah kutukan.
"Kau dikutuk oleh seorang penyihir jahat bernama cruella. Kau terlahir dengan rambut putih ini dan memiliki Kekuatan es tak terkendali. Awalnya ibu kira kau albino. Tapi ternyata itu semua adalah efek kutukan si penyihir Cruella"
"Bagaimana agar kutukan ini bisa hilang?"
"Tidak. Itu tidak bisa dihilangkan. Kau selamanya akan memiliki Kekuatan es yang tak terkendali. Satu-satunya cara adalah kau harus mengendalikannya agar tidak muncul pada saat yang tidak tepat"
Mendengar penjelasan ibunya, Yuya benar-benar shock. Kakinya terasa lemas. Ketakutan mulai melanda dirinya lagi. Akibatnya lantai rumah Yuya mulai ditutupi es.
"Tidak...TIDAK!!!"
Yuya berlari menuju kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Saat itu ia benar-benar ketakutan. Ia ingin sekali bisa mengendalikan seluruh kekuatannya agar semuanya kembali normal.
***
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar